Lensa Saburai, Pringsewu — Pj Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan mengharapkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat bisa mengoptimalkan potensi lain selain pajak dan retribusi daerah.
Harapan tersebut disampaikan pada acara Gebrak Sewu Digital Kabupaten Pringsewu 2024 di halaman kantor Bapenda Pringsewu, Senin (9/12/2024).
“Bapenda tidak hanya fokus pada pajak dan retribusi daerah, tetapi juga dana transfer daerah, dana perimbangan pusat serta upaya-upaya pemanfaatan aset lainnya,” harapnya.
Pj Bupati Pringsewu juga berpesan agar Bapenda tidak hanya mengharapkan dari BPKAD dalam rangka mengelola aset, tetapi sebagai koordinator pendapatan daerah dan bagian dari bendahara umum daerah kedepan bisa mengoptimalkan potensi lain di Kabupaten Pringsewu. Mengingat fiskal pemerintah daerah ini sangat sempit.
“Bayangkan sudah 15 tahun Kabupaten Pringsewu ini berdiri, tetapi kemantapan jalan kita belum sampai 50 persen, tempat sampah kita belum ada, kemudian banyak fasilitas sosial lainnya, rumah dinas bupati saja belum ada. Kabupaten Pringsewu yang berdiri 2008 bersamaan dengan berdirinya Tulangbawang Barat, tetapi sudah punya rumah dinas bupati yang menjadi ikon bagi kepala daerah,” ujarnya.
Menurut Marindo, secara infrastruktur memang belum dipenuhi, karena mungkin pada saat proses penyusunan pembangunan ada pada peningkatan SDM. Regulasi tentang keuangan mengamanatkan minimal 40% untuk infrastruktur.
“Saya akan titipkan kepada bupati terpilih nanti untuk bagaimana mengembangkan infrastruktur dan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Pringsewu, agar kita jangan sampai tertinggal dari kabupaten lain dari sisi infrastruktur, karena koneksi antarwilayah sangat penting,” tambahnya.
Selain itu, Pj Bupati Pringsewu juga mengingatkan bahwa ke depan program Presiden Prabowo Subianto yakni makan makanan bergizi gratis akan diterapkan di seluruh Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional, yang akan ada unit-unitnya di masing-masing desa.
“Kita semua harus siap menyambut program ini, karena selama kita siap nanti akan memberdayakan ekonomi lokal, karena sumbernya berasal dari masing-masing desa atau pekon,” ucapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Alex Kurniawan mengatakan pada semester pertama 2024, terdapat 480 pemerintah daerah (87,9%) telah berada pada level digital. Peningkatan digitalisasi pemda tersebut sejalan dengan kenaikan pajak daerah dan retribusi daerah di tingkat nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan kesiapan infrastruktur transaksi digital pemda signifikan untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah, dimana Kabupaten Pringsewu telah mampu untuk mempertahankannya.
“Kabupaten Pringsewu telah mengimplementasikan metode pembayaran digital dan non digital. Namun untuk meningkatkan minat masyarakat, perlu untuk terus ditingkatkan secara konsisten melalui sosialisasi dan edukasi serta insentif pembayaran,”kata Alex Kurniawan.
Acara Gebrak Sewu Digital Kabupaten Pringsewu 2024 dihadiri jajaran pemerintah daerah, DPRD dan forkopimda, para camat dan kapekon serta kalangan perbankan dan dunia usaha. Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Pringsewu juga menyerahkan hadiah dan apresiasi kepada sejumlah wajib pajak. (*)