Penulis : Adi Chandra Gutama
Singkat sejarah berdirinya Kebandakhan Unggak, Makhga Pekhtiwi, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, di wilayah kebandakhan Lima tepatnya, diawali menyebarnya para bangsawan dari reruntuhan Kerajaan Besar yaitu “Sekala Brak” yang terletak di Lampung Barat, dengan sebutan “Tanoh Unggak”.
Keratuan-keratuan yang masih terjaga hingga saat ini :
1. Keratuan Puncak, ibu kotanya sekitar Sanguk patcak di lingkungan kota Sekala brak.
2. Keratuan Pugung, ibu kotanya Pugung Mengandung Sukadana, Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan sampai daerah-daerah sekitar Tanjung Tua.
3. Keratuan Balau, ibu kotanya terletak di Gunung Jualang di daerah Timur Kota Tanjung Karang.
4. Keratuan Pemanggilan, Keratuan ini ibu kotanya di sekitar hilir kota Martapura (sekarang termasuk daerah/wilayah Propinsi Sumatera Selatan). Keturunannya tersebar di sekitar Sungai Komering (Sumatera Selatan), Krui, Liwa, dan sekitarnya (Lampung Barat), Teluk Semaka (Tanggamus), Teluk betung, Kalianda (Lampung Selatan).
Mengutip dari sejarah, Cukuh Balak dengan arti nama (Pulau Besar/Daerah Besar) juga termasuk Keratuan Pemanggilan, karena terletak di daerah Teluk Semaka, begitu juga bahasanya memakai bahasa Lampung Pesisir/Lampung Pesesekh Dialek (A).
Bandakh Lima/Kecamatan Cukuh Balak terdapat lima Kebandakhan yang terkenal dengan sebutan “Pesesekh Lima” atau “Bandak Lima” karena Kebandakhan ini berjumlah Lima Tokoh Adat Utama dengan Gelar Suntan, dan terletak di pesisir (di pinggir pantai lautan), di antaranya :
Makhga Pekhtiwi (Buay Sekha)
Kebandakhan Unggak (Suka Khaja)
Kebandakhan Doh (Tanjung Jati)
Bandakh Unggak terdiri dari beberapa Sai Batin, dan Punggawa yaitu : Suka khaja, Kejadian Lom/Luah, Saka/Suka Dana, dan Banjakh Negekhi.
Bandakh Doh terdri dari beberapa Sai Batin, dan Hulu Balang di antaranya : Tanjung Jati, Tanjung Khaja, Suka Padang, dan Way Khilau.
Kebandakhan Unggak berasal dari Tanoh Unggak Sekala Brak, yang datang ke Pekhtiwi tua-tua mereka ialah Bedas Dipati, dengan sebutan Buay Sakha.
Kini sudah 12 ketururunan, yang salah satunya memegang pemerintahan adat sampai sekarang ini ialah Haji Ahmad Syaikhu Adok (Khatu Berlian Ke 11).
Keturunan dari Bedas Dipati tersebut sebagia berikut:
- Bedas Dipati
- Kesayih
- Mas Chu
- Khadin Unang
- Kakhya Unang Negakha
- Minak Unang
- Khaja Pukhba
- Khaja Nitinegakha
- Batin Zakaria
- Kakhya Unang Negkhakha
- Khatu Berlian (H. Ahmad Syaikhu)
- M.Maulana Muhammad Iqbal