Kota Tangerang Selatan – LSM Triga Nusantara Indonesia Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Tangerang Selatan, yang diketuai oleh Cipta Budiman, mengangkat keprihatinan terkait kejanggalan dalam proyek pembangunan Jembatan Sumatera di Jombang Kali Angke. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 3.426.110.000,- dan dikelola oleh CV. Sumur Ranje dengan waktu pengerjaan selama 180 hari kalender.
Nama Program: Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota
Paket Kegiatan: Pembangunan Jembatan Sumatera Jombang Kali Angke
Kode Rekening: 5.2.04.01.02.0004
Tahun Anggaran: 2024
Wilayah: Kota Tangerang Selatan
Nomor SPMK: 000.3.3./JBT-07/SPPK/DSDABMBK.TS/VI/2024
Pelaksana: CV. Sumur Ranje
Nilai: Rp. 3.426.110.000,-
Waktu Pekerjaan: 180 hari kalender
Kronologi Kejadian
Dalam pelaksanaan proyek ini, LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Kota Tangerang Selatan menemukan beberapa kejanggalan yang meresahkan, di antaranya:
Pekerja Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Tim lapangan LSM Triga Nusantara Indonesia menemukan bahwa para pekerja di proyek ini tidak memakai APD, yang seharusnya menjadi standar keselamatan kerja. Hal ini dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja yang serius.
Penggunaan Tiga Jenis Besi yang Berbeda
Pada konstruksi jembatan, ditemukan penggunaan tiga jenis besi yang berbeda, yaitu besi 13, besi 16, dan besi 22. LSM Triga Nusantara mempertanyakan alasan penggunaan tiga jenis besi ini, terutama mengapa pada bagian samping jembatan digunakan besi 13 dan besi 16.
Saat diklarifikasi kepada konsultan proyek, mereka juga kebingungan dengan penggunaan tiga jenis besi ini. Konsultan menyatakan bahwa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibuat oleh dinas terkait, dan mereka hanya mengikuti RAB tersebut.
Pernyataan Ketua LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Kota Tangerang Selatan
Cipta Budiman, Ketua LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Kota Tangerang Selatan, menyatakan, “Kami sangat prihatin dengan temuan ini. Penggunaan tiga jenis besi pada konstruksi jembatan menimbulkan tanda tanya besar. Selain itu, ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan kerja dengan tidak menggunakan APD adalah hal yang sangat serius.”
Tindakan Lanjutan
LSM Triga Nusantara Indonesia DPC Kota Tangerang Selatan akan terus mengawal proyek ini dan meminta penjelasan lebih lanjut dari dinas terkait mengenai kejanggalan-kejanggalan tersebut. “Kami akan memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku demi keselamatan dan kualitas konstruksi yang optimal,” tegas Cipta Budiman.
LSM Triga Nusantara Indonesia berharap agar pihak berwenang segera memberikan klarifikasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pekerja serta kualitas konstruksi jembatan tersebut.
Sumber : Ketua LSM Trinusa DPC Kota Tangerang Selatan